Bagi orang-orang yang baru saja mengelola bisnis, ada banyak hal yang perlu diperhatikan. Menurut Chief Executive Officer (CEO) PT Zahir Internasional, salah satu perusahaan IT di Indonesia, Muhamad Ismail menjelaskan seorang pengusaha pemula harus fokus pada pelanggan. Artinya, layanan dan produk kita harus sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Dikutip dari kumparan.com “Alasan utama kenapa sebuah bisnis gagal adalah produk. Pelanggan adalah prioritas. Dan itu dimulai dengan menyajikan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Kita harus terus mencari tahu apakah pelanggan menyukai produk yang kita tawarkan. Apakah mereka menginginkan fitur baru? Apa yang mereka katakan?” katanya pria yang juga Wakil Ketua Umum Finctech Syariah Indonesia ini kepada kumparan, Selasa (9/4).
Selanjutnya, Pria yang akrab disapa Muhammad ini menambahkan agar produk yang kita jual memiliki nilai tambah. Sebab, kata dia, di era sekarang informasi secara mudah dapat diakses. Dengan demikian jika produk kita tidak memiliki perbedaan yang menonjol maka hal ini tentu akan berdampak pada kinerja bisnis ke depannya.
Menurutnya, pada fase awal menjalankan bisnis, kita biasanya ingin melakukan berbagai investasi untuk mengembangkan bisnis. Namun, Muhammad menyarankan agar kita juga memperhatikan arus modal atau cashflow agar bisnis tetap berlangsung.
“Paling tidak, kita punya kondisi ideal di mana cadangan kas yang kita miliki bisa memenuhi kebutuhan operasional 3 sampai 6 bulan ke depan,” tuturnya.
Terakhir, khususnya untuk mengukur apakah bisnis kita sudah on the track atau berada pada jalur yang benar, ia menyarankan untuk melakukan review dalam periode tertentu. Dari review berjangka tersebut, kita akan dapat mengetahui apakah bisnis sudah sesuai dengan rencana atau belum. Sebab, hal ini akan menjadi bahan pertimbangan pada pengambilan keputusan ke depannya.
by : Muhamad Syarif as Internasional Product Manager in PT. Zahir Internasional
Dikutip dari kumparan.com “Alasan utama kenapa sebuah bisnis gagal adalah produk. Pelanggan adalah prioritas. Dan itu dimulai dengan menyajikan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Kita harus terus mencari tahu apakah pelanggan menyukai produk yang kita tawarkan. Apakah mereka menginginkan fitur baru? Apa yang mereka katakan?” katanya pria yang juga Wakil Ketua Umum Finctech Syariah Indonesia ini kepada kumparan, Selasa (9/4).
Selanjutnya, Pria yang akrab disapa Muhammad ini menambahkan agar produk yang kita jual memiliki nilai tambah. Sebab, kata dia, di era sekarang informasi secara mudah dapat diakses. Dengan demikian jika produk kita tidak memiliki perbedaan yang menonjol maka hal ini tentu akan berdampak pada kinerja bisnis ke depannya.
Menurutnya, pada fase awal menjalankan bisnis, kita biasanya ingin melakukan berbagai investasi untuk mengembangkan bisnis. Namun, Muhammad menyarankan agar kita juga memperhatikan arus modal atau cashflow agar bisnis tetap berlangsung.
“Paling tidak, kita punya kondisi ideal di mana cadangan kas yang kita miliki bisa memenuhi kebutuhan operasional 3 sampai 6 bulan ke depan,” tuturnya.
Terakhir, khususnya untuk mengukur apakah bisnis kita sudah on the track atau berada pada jalur yang benar, ia menyarankan untuk melakukan review dalam periode tertentu. Dari review berjangka tersebut, kita akan dapat mengetahui apakah bisnis sudah sesuai dengan rencana atau belum. Sebab, hal ini akan menjadi bahan pertimbangan pada pengambilan keputusan ke depannya.
by : Muhamad Syarif as Internasional Product Manager in PT. Zahir Internasional